Banyak pemilik kucing pro steril bilang, steril kucing memiliki dampak positif bagi kucing. Kucing lebih betah di rumah, kucing lebih nurut hingga potensi umur kucing lebih panjang. Tapi, apakah benar begitu? Apakah tidak ada efek samping steril pada kucing? Tentu ada, tapi nggak banyak orang yang mau membicarakannya. Demi memberikan edukasi yang jelas, kami melakukan penelusuran jurnalistik untuk menemukan jawabannya. Berikut 10 efek samping steril pada kucing yang kami kutip dari situs goldenmaze.net.
1. Pendarahan Berat
Efek samping steril pada kucing yang pertama adalah pendarahan berat. Steril kucing merupakan sebuah tindakan operasi pembedahan untuk mengangkat organ reproduksi kucing.
- Steril pada kucing jantan bertujuan untuk mengambil testis kucing.
- Steril pada kucing betina bertujuan untuk mengangkat rahim kucing (ovarium).
Kita tahu, setiap melakukan operasi, dokter pasti memberitahukan kepada kita risiko dari tindakan medis tersebut.
Nah, pada steril kucing risiko dari prosedur steril adalah pendarahan. Artinya, apabila upaya pengangkatan organ reproduksi kucing mengalami kendala, kucing yang disteril bisa mengalami pendarahan.
Pendarahan pasca steril bisa terjadi karena 3 hal:
- Pertama, kesalahan dokter hewan dalam melakukan tindakan medis.
- Kedua, jahitan sewaktu operasi rusak atau putus.
- Ketiga, kucing mengalami luka di area operasi akibat berkelahi.
Apabila kucing yang kamu steril mengalami efek samping pendarahan, segera bawa ke dokter hewan. Dokter akan segera menghentikan pendarahan dan memberikan cairan infus akan kucing tetap sehat.
Catatan: sangat sedikit sekali kasus efek samping pendarahan pasca steril. Biar kucing yang kamu steril tidak mengalami hal tersebut, sebaiknya mencari tempat steril yang berpengalaman dan terpercaya.
2. Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi di mana luka pasca operasi steril kucing bengkak. Kondisi ini akibat dari terjadinya infeksi pada sekitar jaringan tersebut. Infeksi yang mengakibatkan pembengkakan dapat terjadi akibat serangan bakteri dan virus.
Kasus pembengkakan pada area organ reproduksi kucing jantan pasca steril cenderung tidak berbahaya. Dengan beberapa obat pereda nyeri dan antibiotik, pembengkakan akan segera sembuh.
Namun, apabila pembengkakan terjadi pada area perut kucing betina pasca operasi, ini berbahaya. Ini bisa jadi tanda terjadi infeksi atau kebocoran pembuluh darah. Kasus ini terjadi karena dokter kurang terampil dalam menjahit luka. Luka yang tidak tertutup sempurna bisa mengalami infeksi. Infeksi yang tidak segera ditangani akan merusak jahitan dan menyebabkan kebocoran pembuluh darah. Alhasil, luka pasca operasi menjadi bengkak.
Untuk mencegah pembengkakan pasca steril kucing betina, kamu harus memakai jasa dokter hewan yang terpercaya. Pasang collar kucing agar kucing tidak menjilati luka jahitannya. Dan rutin melakukan kontrol luka jahitan ke klinik dokter hewan.
3. Muntah Berlebihan
Muntah berlebihan adalah salah satu efek samping dari steril kucing akibat pemberian obat yang bikin mual pencernaan kucing. Kucing memiliki kemiripan dengan manusia, di mana ada beberapa kucing yang alergi obat dan mudah muntah.
Steril kucing bisa menimbulkan efek samping muntah berlebihan pada kucing yang punya alergi obat. Untuk itu, selalu pantau kesehatan kucing pasca steril. Jika muncul gejala muntah-muntah berlebih, itu bisa jadi reaksi obat.
Pada kasus tertentu, muntah berlebih bisa mencari ciri kerusakan organ tubuh bagian dalam. Seperti pendarahan, hingga kebocoran pembuluh darah. Maka dari itu, apabila kucing kamu menunjukkan gejala efek samping muntah berlebihan pasca steril, segera bawa ke dokter secepatnya.
4. Infeksi di sekitar sayatan
Infeksi di sekitar sayatan bekas operasi sering terjadi pada kucing yang kurang mendapatkan perawatan kucing higienis pasca steril kucing.
Ada banyak penyebab terjadinya infeksi, seperti:
- Luka operasi sering dijilati oleh kucing.
- Perban luka kotor.
- Jahitan operasi sobek dan terkena debu.
- Peralatan pembedahan kurang steril.
- Kucing terserang virus saat masa penyembuhan pasca steril.
Untuk mencegah infeksi berat, beberapa praktisi kucing biasanya menganjurkan untuk melakukan vaksinasi sebelum steril kucing. Tujuannya adalah untuk mengurangi potensi penyakit kucing berbahaya pasca steril kucing, di antaranya:
- Infeksi rahim karena tindakan ovariektomi.
- Infeksi saluran kemih pada kucing jantan.
Catatan: sampai saat ini masih banyak perdebatan tentang vaksinasi sebelum steril kucing. Ada yang bilang wajib, ada yang bilang nggak perlu. Tapi, menurut kami, demi mengurangi efek samping steril kucing, sebaiknya kamu melakukan vaksinasi kucing terlebih dahulu.
5. Kucing Mengalami Penurunan Nafsu Makan
Efek samping steril kucing yang paling jelas terlihat adalah kucing mengalami penurunan nafsu makan. Pada masa penyembuhan luka operasi, biasanya kucing nggak doyan makan. Hal ini karena tubuh kucing masih terasa nggak karuan. Dan efek obat bius masih terasa.
Kasus ini merupakan hal wajar jika terjadi 3-7 hari pasca steril kucing. Untuk itu, kamu perlu mencarikan makanan basah yang beraroma lezat agar kucing mau makan biarpun sedikit. Tujuannya adalah menjaga kondisi tubuh kucing agar tidak terlalu drop.
Kamu nggak perlu panik, nanti setelah luka operasi sembuh, kucing akan kembali doyan makan. Cukup kamu kasih makanan favorit kucing saja sambil menunggu proses penyembuhan dari dalam tubuh kucing.
6. Aktivitas Kucing Berkurang
Pasca steril, kucing biasanya menjadi lebih pendiam dan tidak lagi arogan. Hal ini karena kucing sudah tidak lagi mengalami gejolak birahi. Birahi pada kucing akan menyebabkan kenaikan hormon yang bisa membuat tubuh kucing menjadi panas (in-heat).
- Kucing jantan mengalami kenaikan hormon testosteron.
- Kucing betina mengalami kenaikan hormon estrogen.
Saat organ reproduksi kucing diangkat melalui proses steril, tidak ada lagi lonjakan kadar hormon testosteron dan estrogen. Akibatnya, kucing tidak agresif dalam mencari lawan jenisnya.
Kondisi ini menimbulkan perubahan perilaku pada kucing. Yang awalnya kucing selalu agresif dan ganas saat masa kawin, kini kucing jadi pendiam. Kucing terlihat lebih tenang, aktivitas berkurang dan lebih penurut.
7. Kucing Menjilati Jahitan Operasi secara Berlebihan
Secara naluri, kucing yang baru saja selesai operasi akan merasa kebas/mati rasa pada area luka operasi. Akan tetapi, saat obat bius sudah habis, kucing akan mulai merasa perih, gatal dan sakit. Pada kondisi ini, kucing akan mulai menjilati area luka jahitan.
Kebiasaan menjilati luka jahitan adalah efek samping negatif pasca steril. Karena kucing bisa saja merusak jahitan dan menyebabkan infeksi. Untuk mencegah hal tersebut, semua kucing pasca steril biasanya dikasih kalung collar kucing. Collar kucing merupakan corong berbentuk kerucut yang dipasang di leher kucing yang baru saja operasi steril. Tujuannya adalah untuk menghalangi kucing menjilati luka bekas operasi. Dengan begitu, luka akan cepat sembuh dan tidak terjadi infeksi.
8. Kucing Mengalami Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan juga sering menjadi efek samping pasca steril kucing. Di mana, sistem pencernaan kucing mengalami kram atau kontraksi akibat operasi pengangkatan organ reproduksi. Kasus gangguan pencernaan pasca steril sering terjadi pada kucing betina. Di mana, kucing betina tiba-tiba sering muntah dan tidak nafsu makan.
Kondisi ini tentunya menyebabkan banyak pemilik kucing khawatir. Biar kamu tidak gelisah berkepanjangan, silakan konsultasi dengan dokter hewan jika kucing mulai tidak mau makan dan sering muntah pasca steril kucing.
9. Kucing Tetap Lemah Pasca 72 Jam Operasi
Kami pernah mendapati kucing tetap lemah pasca 72 jam steril kucing. Awalnya kucing sehat sebelum steril, namun pasca steril tiba-tiba kondisi kesehatan kucing drop sampai sangat lemah. Sampai akhirnya tidak tertolong. Kata dokter ini karena serangan virus.
Jadi, sebelum steril kucing sudah terserang virus, misalnya panleukopenia. Karena kucing belum di vaksin, serangan virus mengganas saat kondisi kesehatan kucing drop pasca steril. Tubuh kucing yang harus melawan virus dan menyembuhkan diri pasca operasi akhirnya lemah. Kalau sudah lemah selama 72jam, dokter biasanya akan memasang infus dan memberikan obat. Sisanya, pemilik kucing hanya perlu berdoa agar nyawa kucing terselamatkan.
Sedih memang, tapi ada beberapa kejadian seperti itu pasca kucing disteril. Jadi, pastikan kondisi kucing sehat sebelum disteril.
10. Kucing Mengalami Dehidrasi
Efek samping steril kucing yang terakhir adalah dehidrasi. Dehidrasi adalah kondisi di mana kucing kekurangan asupan air minum. Artinya, cairan di dalam tubuh kucing berada dalam level terendah. Kondisi ini menyebabkan gangguan organ dan gangguan metabolisme.
Kenapa kucing bisa mengalami dehidrasi setelah steril? Ada banyak penyebab kucing mengalami dehidrasi, di antaranya:
- Kucing tidak mau makan dan minum saat sudah siuman.
- Kucing hanya tidur-tiduran sepanjang hari setelah operasi.
- Kucing sakit dan mendadak drop parah.
Untuk mengatasi dehidrasi pasca kucing steril, dokter hewan akan melakukan pemberian cairan melalui infus. Pemberian cairan akan dilakukan melalui kaki-kaki kucing. Biasanya kucing akan kembali sehat setelah 3-5 hari perawatan. Jadi, dehidrasi bukan efek samping yang berbahaya. Namun, jangan kelamaan dalam penanganannya. Karena dehidrasi yang terjadi selama berminggu-minggu dapat menyebabkan gangguan ginjal pada kucing.
Begitulah ulasan lengkap tentang 10 efek samping steril pada kucing. Apabila ada yang belum jelas, silakan tinggalkan pertanyaan melalui kolom komentar di bawah.
No Responses Yet